Selasa, 29 November 2016

Unsur - Unsur Estetika Typografi


Segi kritis pengalaman estetik menyangkut penentuan harga objek estetik. Penentuan nilai menunjukkan beberapa standar penghargaan seperti tingkat realisme (Goldman), keaslian dan keunikan (Boas), perpaduan ketakjuban dan pengharapan (Greenberg), kepekatan atau kesempurnaan bentuk (Greenberg dan Beradsley) serta kejelasan kualitas (Popper). Dapat disimpulkan bahwa kesan estetik dapat bersumber dari dalam karya-karya seni (objek) dan terpengaruh oleh subjek. Beberapa prasyarat agar subjek dapat menikmati keindahan untuk memperoleh pengalaman estetik penuh, yaitu :

  1. Kebutuhan pokok manusia terpenuhi.Orang sibuk tidak dapat meluangkan waktu untuk menikmati keindahan, orang melarat bukan keadaan baik untuk menikmati keindahan. Demikian juga orang yang ada dalam keadaaan serba terpenuhi juga sulit memperoleh keindahan (askesis).
  2. Pengalaman estetis yang berkembang dalam diri seseorang mendorong keinginan untuk merasakan pengalaman tersebut sekali lagi tanpa perbedaan dengan yang lama. Pengulangan ini harus bersifat tidak membosankan.
  3. Pengalaman, meskipun sudah berakhir, manusia berkeinginan untuk mengabadikan dalam bentuk karya (Ahmad Sachari, 1986).

Dalam dunia pendidikan, keindahan dari objek dapat diperoleh melalui usaha bagaimana menghasilkan desain yang menarik dan berkesan bagi peserta didik. Sedangkan kesan keindahan dari subjek (peserta didik) harus memperhatikan kondisi setiap individu yang akan menikmati atau menggunakan karya itu.

Dalam teknologi, pendidikan merupakan upaya penting untuk merancang dan mendesain media komunikasi visual yang memenuhi unsur-unsur estetika dan dapat diaplikasikan dalam pembelajaran, tetapi lebih baik dalam kondisi difasilitasi.



Secara psikologis rentetan peristiwa dalam proses menikmati keindahan dibagi dalam beberapa bagian :
  1. Sensasi, adalah rangsangan eksternal ditangkap mata dan telinga dalam alat penerimaan yang menimbulkan getaran yang disebut sensai (rasa).
  2. Persepsi, merupakan tahap dimana sensasi telah terkesan. Pada orang yang otaknya cepat, proses dari sensasi ke persepsi berjalan lebih cepat. Persepsi langsung menggerakkan proses asosiasi-asosiasi sehingga dapat melakukan komparasi (membandingkan), diferensiasi (membedakan), analogi (persamaan) dan sintesis (penyimpulan).
  3. Impresi, merupakan tahap dimana kesan telah menjadi keyakinan yang sewaktu-waktu dapat diingat kembali karena sudah ada dalam wilayah kesadaran manusia.
  4. Emosi, tidak hanya menyangkut perasaan marah, kecewa, panic, jengkel, kesal yang tidak terkendali, namun juga perasaan gembira dan antusias.
  5. Interpretasi, menyangkut aktivitas daya pikir akibat impresi masuk ke dalam wilayah kesadaran. Interpretasi adalah fungsi aktif intelektual manusia yang jika bertemu ditambah emosi sehingga menghasilkan apa yang disebut dipersepsi.
  6.  Apresiasi, merenungkan pengertian atau apa yang telah diinterpretasikan, menimbang dengan fakta-fakta lain, mempertimbangkan kebenaran sampai dimana maknanya adalah fungsi intelek berganda yang dirumuskan dengan kata apresiasi.
  7. Evaluasi, adalah renungan dan rumusan yang ingin disampaikan kepada orang lain, baik secara lisan maupun tertulis (A.M. Djelantik, 1999).






Pengertian Estetika

Peran estetika dalam komunikasi visual


Setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda terkait dengan bakat, keturunan, kebudayaan, pendidikan, pengalaman, dan lingkungan hidup. Ketertarikan manusia kepada keindahan mendorong manusia mempelajari ilmu mengenai keindahan yang dikenal dengan istilah “estetika” yang dalam bahasa Yunani Aesthesis, berarti tanggapan atau pengawasan.

Beberapa pendapat ahli tentang estetika :

  1. Ilmu estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari dari apa yang disebut keindahan (A.M. Djelantik, 1999: 9)
  2. Estetika adalah segala sesuatu dan kajian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan seni. (Kattsoff, Element of Philosophy : 1953).
  3. Estetika mempersoalkan hakikat keindahan alam dan karya seni, sedang filsafat seni mempersoalkan karya-karya seni atau benda seni atau artifak yang disebut seni. (Jakob Sumardjo, Filsafat Seni : 2000)
  4. Estetika merupakan kajian filsafat keindahan dan juga keburukan (Jerome Stoniltz, Encyclopedia Philosophy : volume 1).

Objek estetika tersebut bisa berupa fenomena alam, karya desain, karya seni, proses kreatif, maupun filsafat seni. Alexander Gottlieb Baumgarten mempopulerkan estetika dengan istilah Aesthetica.



Selasa, 08 November 2016

Focal Point Tipografi

Focal Point


Tugas perancang grafis adalah menarik perhatian penglihat dengan menciptakan suatu pola rancangan visual yang secara cepat dapat menstimulasi penglihat lewat pokok penekanan (focal point). Dalam desain tipografi ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan focal point dengan berbagai kemungkinan. Contoh :




Ketika sebuah elemen terisolasi (kata yang dilingkari) dari kelompok elemen yang lain maka elemen itu akan menjadi focal point. Dengan melakukan pemisahan, sebuah elemen akan menjadi properti visual yang penting.


Pada desain sampul buku ini focal point terletak pada nama penulisnya dengan mengubah parameter pada ukuran huruf.

Selasa, 01 November 2016

Sintaksis Tipografi


Dalam ilmu bahasa, sintaksis berarti penyusunan kata-kata dalam bentuk dan urutan yang tepat. Aturan dalam tata bahasa sudah dibakukan, seperti : huruf membentuk kata, kemudian kata membentuk kalimat yang terdiri dari komponenkomponen seperti subjek, predikat, dan objek.

 ^^

Studi terhadap sintaksis tipografi dimulai dari elemen komposisi yang terkecil yaitu huruf, kata, garis, kolom, dan margin.

Sintaksis tipografi tidak memiliki aturan yang baku. Namun dalam proses perancangan tipografi, penggunaan logika-logika dan prinsip-prinsip persepsi visual yang diterapkan dalam setiap pendekatan kreatif akan secara bertahap melahirkan suatu sistematika penataan elemen-elemen visual huruf.

Sabtu, 29 Oktober 2016

Pemilihan Huruf / Perwajahan Huruf


Perwajahan huruf adalah sebuah konsep yang abstrak seperti halnya musik. Dengan mendengarkan sebuah lagu kita dapat merangkum karakteristik, kesan, suasana hati, ataupun atmosfir-atmosfir yang terdapat di dalamnya, seperti perasaan gembira, sedih, optimis, tenteram, ataupun romantic. Interpretasi tersebut adalah sebuah bentuk asosiasi terhadap suatu realita yang didapat dari berbagai macam referensi serta rekaman beragam pengalaman.
Di bawah ini adalah contoh penggunaan jenis huruf yang kurang tepat.

Tampilan fisik dari jenis-jenis huruf di bawah ini saling berbeda dan masing-masing bentuk huruf memiliki potensi dalam merefleksikan sebuah kesan.


Huruf-huruf yang memiliki perlakuan efek khusus (special effect) biasanya digunakan untuk periklanan sebagai penguat agar rancangan dapat tampil lebih vocal serta menambah nilai dramatik dari sebuah pesan. Dalam sebuah rancangan grafis, penggunaan huruf dengan efek-efek khusus sebaiknya diputuskan bukan sebagai pilihan utama, selama jenis huruf-huruf lain (yang tanpa efek) masih dapat mengakomodasi karakter ataupun atmosfir-atmosfir dari citra atau pesan yang akan disampaikan.

Kini, teknologi digital telah memungkinkan diciptakannya berbagai macam bentuk efek visual dengan meggunakan teknologi komputer. Namun yang perlu diingat adalah bahwa penggunaan efek-efek khusus pada huruf harus disesuaikan dengan kebutuhan desain. Penerapan efek-efek yang eksesif akan mempengaruhi legibility serta merusak estetika dari rancangan.

Huruf-huruf dekoratif dan script memiliki limitasi dalam penggunaannya, tidak seperti huruf-huruf mainstream yang memiliki kompatibilitas untuk digunakan dalam berbagai tujuan. Biasanya penggunaan huruf-huruf dekoratif dan script diterapkan untuk keperluan atau tujuan-tujuan tertentu seperti dalam desain logo, label, judul buku, ataupun menu hidangan.



Selasa, 25 Oktober 2016

Pengertian Tipografi Mikro dan Tipografi Makro


        Tipografi mikro
Menyangkut tampilan visual rancangan huruf secara mendasar, seperti desain tata letak serta eksekusi-eksekusi visual yang terdiri dari perhitungan huruf, leading, dan kerning.

        Tipografi makro
Menyangkut kepada pengintegrasian permasalahan strategi kreatif mulai dari konsep desain, filosofi, kaitan huruf dengan sejarah, sasaran khalayak, serta penggunaan huruf sebagai sebuah solusi komunikasi.

 visit ^^

Senin, 17 Oktober 2016

Kekontrasan Huruf



Pada waktu dua huruf atau lebih dikombinasikan maka akan menimbulkan kekontrasan akibat perbedaan tampilannya. Kontras juga menunjuk pada kekuatan intensitas visual yang dihasilkan. Menurut Freddy Adiono Basuki (2000), kombinasi yang dapat menyebabkan kekontrasan adalah :


  1. Tebal-tipisnya huruf, menyangkut berat dan ringannya, tebal dan tipis, serta kesan kuat-lemahnya huruf.
      2. Besar-kecilnya huruf, terletak pada besar kecil skala perbandingan ukuran dengan satu tipe                 keluarga huruf.
      3. Keras-lembutnya huruf, kekontrasan pada sensasi karena perbedaan tipe huruf.


      4. Lebar-sempitnya huruf, kekontrasan adalah ukuran horisontal huruf, jauh dekat, sempit ke lebar           dan tinggi ke luas.

      5. Tegak-miringnya huruf, kekontrasan tetap dinamis, tegak lurus ke kaku dan berhenti menuju ke           sesuatu.

      6. Padat konturnya huruf, kekontrasan berkait dengan penuh dan kosong, posisitf dan negatif,                 hitam ke putih, hidup dan mati

      7. Padat bergeraknya huruf, menyangkut kekontrasan antara penuh dengan bagian-bagian lengkap           dan tidak lengkap, tenang dan kacau.





Selasa, 11 Oktober 2016

Set Character Huruf


Setiap alfabet memiliki berbagai character yang terdiri dari huruf besar yang disebut upper case/capitals/cap, dan huruf kecil yang disebut lower case. Istilah ini berasal dari subsistem teknologi mesin cetak yang ditemukan oleh Johan Gutenberg. Pada masa itu cetakan huruf yang berupa potongan-potongan blok metal disimpan dalam sebuah kotak yang disebut typecase. Huruf besar disimpan dalam kotak atas (upper case), sedangkan huruf kecil diletakkan pada bagian bawah (lower case).

Kelengkapan character dalam sebuah alfaber (set characters) memiliki upper case sejumlah 26 dan lower case dalam jumlah yang sama. Satu set characters terdiri dari lebih 200 jenis character. Penambahan character seperti ligatures disebut sebagai expert set characters.
Berikut adalah jenis-jenis character tambahan selain upper case dan lower case.
 
Ligatures
Dua buah character atau lebih yang digabungkan menjadi kesatuan


Modern Figures
Angka-angka yang memiliki ketinggian sama dengan upper case. Modern figures sering juga disebut sebagai lining figures.


Old Style Figures
Angka-angka yang memiliki ketinggian yang sama dengan meanline dari 
lower case.

Foreign Accents
Character yang melengkapi sebuah set characters dalam sebuah bahasa tertentu, seperti beberapa tanda baca atau huruf-huruf tertentu yang terdapat dalam bahasa Jerman atau Perancis.

Small Caps
Upper case yang memiliki tinggi yang sama dengan lower case (x-height).


Fractions
Angka-angka pecahan


Punctuation Marks
Tanda-tanda baca.



Kemiringan Huruf

Kemiringan

Huruf yang tercetak miring dalam terminologi tipografi disebut italic. Huruf italic biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kata. Di samping itu, huruf-huruf ini juga dipakai untuk menunjukkan istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing. Umumnya, huruf italic digunakan untuk teks dalam jumlah yang tidak terlalu panjang, seperti untuk keterangan gambar (caption), highlight dari naskah (copy blurb) serta sebagai headline atau sub-head. Huruf italic dirancang dengan sudut kemiringan tertentu untuk mencapai toleransi terhadap kenyamanan mata dalam membacanya. Sudut kemiringan yang terbaik adalah 12 derajat.


Proporsi Huruf

Proporsi

Proporsi merupakan perbandingan antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar huruf itu sendiri.Ditinjau dari proporsi, huruf dibagi menjadi : condensed, regular, dan extended.


Huruf condensed dapat terakomodasi lebih banyak dalam sebuah bidang atau ruang. Tetapi bila dicetak untuk keperluan naskah dalam jumlah yang panjang akan dapat melelahkan mata. Huruf-huruf condensed dan extended biasanya lebih tepat diterapkan untuk teks yang pendek, seperti untuk headline ataupun sub-judul (subhead). Berikut ini adalah tabel proporsi yang ideal antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar huruf.

Tabel. Proporsi huruf menurut perbandingan tinggi dan lebar huruf.

Berat Huruf

BERAT

Perubahan berat dari struktur bentuk dasar huruf terletak pada perbandingan antara tinggi dari huruf yang tercetak dengan lebar stroke. Ditinjau dari beratnya, huruf dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : light, regular dan bold.


Baik light, regular dan bold memiliki kesamaan ciri fisik, namun dengan perbedaan berat dapat memberikan dampak visual yang berbeda. Contoh, huruf bold karena ketebalannya memiliki potensi yang kuat dalam menarik perhatian mata. Biasanya huruf bold banyak sekali digunakan untuk judul (headline) sebuah naskah, baik untuk iklan, poster maupun media terapan lainnya.
Berikut ini adalah tabel perbandingan antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar stroke dari huruf tersebut.


Tabel. Berat huruf menurut perbandingan tinggi dan lebar stroke



Minggu, 09 Oktober 2016

bentuk huruf dalam tipografi

Bentuk Huruf
 Setiap bentuk huruf dalam sebuah alphabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata dapat membedakan antara huruf ‘m’, dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Keunikan ini disebabkan oleh cara mata melihat korelasi antara komponen visual yang satu dengan yang lain. Salah satu hukum dari teori Gestalt membuktikan bahwa untuk mengenal atau membaca sebuah gambar diperlukan adanya kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negatif yang disebut dengan ground.
Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Seperti halnya tubuh manusia, huruf memiliki berbagai organ yang berbeda. Gabungan seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antara huruf yang satu dengan yang lain. Apabila telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf.
terminologi umum yang digunakan dalam penamaan setiap komponen visual yang terstruktur dalam fisik huruf adalah :
1. Capline : garis maya lurus horisontal yang menjadi batas bagian teratas dari setiap huruf besar
2.Meanline : garis maya lurus horisontal yang menjadi batas bagian teratas dari badan setiap huruf kecil
3.Baseline : garis maya lurus horisontal yang menjadi batas bagian terbawah dari setiap huruf besar
4. Descender : bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada di bawah baseline
 5. Ascender : bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada diantara meanline dan capline
 6. X-Height : jarak ketinggian dari baseline ke meanline
Pada dasarnya setiap huruf terdiri dari kombinasi berbagai guratan garis (strokes) yang terbagi menjadi dua, yaitu guratan garis dasar (basic stroke) dan guratan garis sekunder (secondary stroke).
Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang mendominasi struktur huruf dalam alphabet dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu : 
 Kelompok garis tegak-datar : E,F,H,I,L 
 Kelompok garis tegak-miring : A,K,M,N,V,W,X,Y,Z 
Kelompok garis tegaklengkung : B,D,G,J,P,R,U 
 Kelompok garis lengkung : C,O,Q,
Huruf memiliki dua ruang dasar bila ditinjau dalam hukum persepsi dari teori Gestalt, yaitu figure dan ground. Keberadaan ruang negatife dari seluruh huruf dapat dipecah menjadi tiga kelompok, yaitu : 
 Ruang negatif bersudut lengkung 
 Ruang negatif bersudut persegi-empat 
Ruang negatif bersudut persegi-tiga

Tipografi

Perkembangan Huruf
 Perjalanan desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada awal masa kejayaan kerajaan romawi.dalam sejarah perkembangan tipografi, lahirnya desain dan gaya huruf banyak dipengaruhi oleh faktor budaya serta teknik pembuatannya, Kejayaan kerajaan romawi diabad pertama yang berhasil menaklukan yunani,membawa leradaban baru dalam sejarah barat dengan diadaptasikannya kesusateraan,kesenian agama,serta alphabet yang dibawa dari yunani. pada awalnya alphabet latin hanya terdiri dari 21 huruf ; A,B,C,D,E,F,G,H,I,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,V,X, Kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alphabet latin untuk mengakomodaso kata yg berasal dari bahasa yunani,tiga huruf tambahan J,U, dan W dimasukan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alphabet latin menjadi 26
Adapun nama nama huruf
- Roman Square Capitals
- Roman scripts
- Uncial Scripts
- Half Uncia Scrifts
- Carolingian Minuscule Scripts
- Angka Arab
- Gothic
- Renaissance
- Baroque Scripts
- Era Revolusi Industri
- Art Nouvean
- Bauhaus
- San serif

Tipografi

Sejarah tipografi
 Bangsa Afrika dan eropa mengawali pada tahun 35.000-5000 Sebelu masehi dengan membuat lukisan didinding gua sebagai salah satu sarana utama dalam suatu komunitas,baik sebagai media untuk mentransmisikan informasi maupun media untuk kegiatan ritual. Sekitar tahun 3100 SM,Bangsa mesir menggunakan potograph sebagai simbol simbol yang menggambarkan sebuah objek. Abad ke-7 cina menemukan teknik cetak timbul dengan menggunakan tinta.Awal Milenium Ä·edua dieropa lahir huruf blackletter script,berupa hurf kecil yang dibuat  dengan bentuk tipis,tebal dan ramping sehingga huruf huruf tersebut dapat dituliskan dalam jumlah yang lebih banyak diatas satu halaman buku. penemuan mesin cetak dengan sistem movable type pada tahun 1450 oleh johan Äœensfeisch zum Gutenberg dari jerman telah membawa banyak perubahan yang pesat dalam sejarah tipografi terutama dalam teknik pencetakan,pengukuran serta produksi.
Tahun 1886 ottmarr mergenthaler, dari jerman menemukan mesin typecaasting yang cara kerjanya adalah dengan caramemasangkan sejumlah huruf yang disusun perbaris, Generasi selanjutnya dari teknologi typecasting adalah photypesetting yang menggunakan proses film sebelum naskah ditransfer ke lempeng cetaÄ·an mesin ini dibuat oleh herman frued tahun 1946 dijerman. Perubahan teknologi digital dalam dunia tipografi dimulai pada tahun 1973 oleh perusahaan bernama IKARUS. Teknologi ini berfungsi untuk membuat huruf digital sehingga dapat digunakan dalam sistem komputer. Setiap huruf disompan dalam data elektronik dengan berbagai perintah yang dapat mengaktifkan Ä·omputer dalam kalkulasi setiap garid ataupun ruang dalam huruf .

Tipografi

Pengertian Tipografi 
 Secara Etimologi,Tipografi/Typography berasal dari bahasa yunani,Typos berarti bentuk dan Graphein berarti Menulis.
 Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang seni dan desain huruf (termasuk simbol) dalam aplikasinya untuk media komunikasi visual melalui metode penataan layout,Bentuk,ukuran dan sifatnya,Sehingga pesan yang akan disampaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Secara Modern Tipografi berkaitan dengan penataan pada media elektronik Baik dari segi tampilan maupun output ke berbagai media cetak.
Sedangkan secara tradisional,tipografi berkaitan dengan penataan huruf melalui media manual berupa lempeng baja yang timbul atau karet (stempel) yang timbul yang berkenaandengan tinta dan akan dituangkan ke permukaan kertas 
Ilmu tipografi digunakan pada banyak bidang diantaranya desain grafis,desain web,percetakan,majalah,desain produk dan sebagainya.
Tipografi memegang peranan penting dalam segala hal yang berkenaan dengan penyampaian bahasa non verbal atau publikasi yang bersifat membujuk atau menawarkan sesuatu produk atau jasa
Fungsi utama dari tipografi ialah membuat teks menjadi berguna dan mudah digunakan.Artinya tipografi berbicara tentang kemudahan membaca teks (readability) dan kemudahan mengenai setiap huruf dan kata (Legibillity).
Readibillity dipengaruhi oleh :
-Jenis Huruf 
-Ukuran 
-Pengaturan, termasuk didalamnya alur,spasi dsb 
Sedangkan legibillity ditentukan oleh :
-Kerumitan desain huruf seperti penggunaan serif,kontras stroke dan sebagainya.
-Penggunaan warna 
-Frekuensi pengamat menemui huruf dalam kehidupan sehari hari 

Rabu, 05 Oktober 2016

Bentuk Huruf Tipografi



Bentuk Huruf


Setiap bentuk huruf dalam sebuah alphabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata dapat membedakan antara huruf ‘m’, dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Keunikan ini disebabkan oleh cara mata melihat korelasi antara komponen visual yang satu dengan yang lain.

Salah satu hukum dari teori Gestalt membuktikan bahwa untuk mengenal atau membaca sebuah gambar diperlukan adanya kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negatif yang disebut dengan ground.

Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Seperti halnya tubuh manusia, huruf memiliki berbagai organ yang berbeda. Gabungan seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antara huruf yang satu dengan yang lain. Apabila telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf.


Menurut Danton Sihombing (2001), terminologi umum yang digunakan dalam penamaan setiap komponen visual yang terstruktur dalam fisik huruf adalah :
  1. Capline : garis maya lurus horisontal yang menjadi batas bagian teratas dari setiap huruf besar
  2. Meanline : garis maya lurus horisontal yang menjadi batas bagian teratas dari badan setiap huruf kecil
  3. Baseline : garis maya lurus horisontal yang menjadi batas bagian terbawah dari setiap huruf besar
  4. Descender : bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada di bawah baseline
  5. Ascender : bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada diantara meanline dan capline
  6. X-Height : jarak ketinggian dari baseline ke meanline




Setiap individu huruf, angka, dan tanda baca dalam tipografi disebut sebagai karakter. Setiap karakter apakah huruf besar atau kecil memiliki batang (stem) yang pada bagian ujung-ujungnya dapat ditemukan beberapa garis akhir sebagai penutup yang disebut terminal.




Pada dasarnya setiap huruf terdiri dari kombinasi berbagai guratan garis (strokes) yang terbagi menjadi dua, yaitu guratan garis dasar (basic stroke) dan guratan garis sekunder (secondary stroke)..



       Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang mendominasi struktur huruf dalam alphabet dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu :
  • Kelompok garis tegak-datar : E,F,H,I,L
  • Kelompok garis tegak-miring : A,K,M,N,V,W,X,Y,Z
  • Kelompok garis tegak-lengkung : B,D,G,J,P,R,U
  • Kelompok garis lengkung : C,O,Q,S

Perkembangan Huruf Tipografi


Perkembangan Huruf 


Puncak perkembangan tipografi,terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan [Etruska] yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi. Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.

 Visit my another website ^^


Secara garis besar huruf-huruf digolongkan menjadi:
  • Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku.
  • Serif, dengan ciri memiliki siripan di ujungnya. Selain membantu keterbacaan, siripan juga memudahkan saat huruf diukir ke batu.Contoh penggunaan huruf bersirip di nisan Johanna Christine, Museum Taman Prasasti Egyptian, atau populer dengan sebutan slab serif. Cirinya adalah kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil. Salah satu contoh huruf slab serif di nisan Thomas de Souza, di pintu masuk Museum Taman Prasasti
  • Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
  • Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
  • Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.


^^

Sejarah Tipografi


Sejarah Tipografi

Bangsa Afrika dan Eropa mengawali pada tahun 35000-4000 sebelum Masehi dengan membuat lukisan di dinding gua sebagai salah satu sarana utama dalam suatu komunitas, baik sebagai media untuk mentransmisikan informasi maupun media untuk kegiatan ritual. Sekitar tahun 3100 SM, bangsa Mesir menggunakan pictograph sebagai simbol-simbol yang menggambarkan sebuah objek. Komunikasi dengan menggunakan gambar berkembang dari pictograph hingga ideograph, berupa simbol-simbol yang merepresentasikan gagasan yang lebih kompleks. 


                                        ^^
                  Gambar pictograph                                               Gambar ideograph
  

Manusia telah mengupayakan berbagai cara terbaik untuk dapat berkomunikasi lewat tulisan, melalui penggunaan berbagai perangkat dan media. Abad ke-7 Cina menemukan teknik cetak timbul dengan menggunakan tinta. Awal milenium kedua di Eropa lahir huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping, sehingga huruf-huruf tersebut dapat dituliskan dalam jumlah yang lebih banyak di atas satu halaman buku.

Penemuan mesin cetak dengan sistem movable type pada tahun 1450 oleh Johann Gensfleisch zum Gutenberg dari Jerman, telah membawa banyak perubahan yang pesat dalam sejarah tipografi, terutama dalam teknik pencetakan, pengukuran, serta produksi. Pencetakan dengan movable type digunakan hampir selama 400 tahun dengan berbagai macam penyempurnaan.
Tahun 1886 Ottmarr Mergenthaler, dari Jerman menemukan mesin typecasting yang cara kerjanya adalah dengan cara memasangkan sejumlah huruf yang disusun per baris (linecasting). Mesin ini disebut Lynotype.

Generasi selanjutnya dari teknologi typecasting adalah phototypesetting yang menggunakan proses film sebelum naskah ditransfer ke lempeng cetakan. Mesin ini dibuat oleh Herman Freud tahun 1946 di Jerman. Perkembangan selanjutnya teknik pra-cetak analog yang menggunakan lempengan (plate) sedikit demi sedikit mulai tergeser oleh teknik pra-cetak digital (digital pre-press). Perambahan teknologi digital dalam dunia tipografi dimulai pada tahun 1973 oleh perusahaan bernama IKARUS. Teknologi ini berfungsi untuk membuat huruf digital sehingga dapat digunakan dalam sistem komputer. Setiap huruf disimpan dalam data elektronik dengan berbagai perintah yang dapat mengaktifkan komputer dalam kalkulasi setiap garis ataupun ruang dalam huruf.

Tahun 1984 Adobe Systems merilis PostScript Font dan di tahun 1991 Apple Computer dan Microsoft Corporation mengeluarkan TrueType Font. PostScript Font dan TrueType Font adalah huruf elektronik atau sering disebut font.

Hadirnya beragam jenis personal komputer dan perangkat lunak yang semakin canggih, serta meningkatnya apresiasi para perancang grafis dan masyarakat umum, merupakan penyebab tejadinya lonjakan kebutuhan terhadap huruf digital. Hanya dengan sebuah personal komputer perancang huruf (type designer ) dapat merancang berbagai macam jenis huruf baru dengan waktu yang lebih singkat.



^^

Pengertian Tipografi


1) Pengertian Tipografi

Secara etimologi, tipografi/typography berasal dari bahasa Yunani. Typos berarti bentuk, dan Graphein berarti menulis.
Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang seni dan desain huruf (termasuk simbol) dalam aplikasinya untuk media komunikasi visual melalui metode penataan layout, bentuk, ukuran dan sifatnya sehingga pesan yang akan disampaikan sesuai dengan yang diharapkan.

Secara modern, tipografi berkaitan dengan penataan huruf pada media elektronik, baik dari segi tampilan maupun output ke berbagai media cetak.
Sedangkan secara tradisional, tipografi berkaitan dengan penataan huruf melalui media manual berupa lempeng baja yang timbul atau karet (stempel) yang timbul yang berkenaan dengan tinta dan akan dituangkan ke permukaan kertas.

Ilmu tipografi digunakan pada banyak bidang diantaranya desain grafis, desain web, percetakan, majalah, desain produk dan sebagainya.
Tipografi memegang peranan penting dalam segala hal yang berkenaan dengan penyampaian bahasa non verbal (menggunakan tulisan) dalam segala bentuk publikasi karena kita harus tahu berapa ukuran tulisan yang akan kita gunakan, efek dan bentuk yang akan kita tampilkan sehingga muatan emosi dan sifat dari pesan yang muncul sesuai dengan tujuan komunikasi yang ingin kita tampilkan kepada publik.
Sebagai contoh, dalam bahasa verbal, tidak mungkin orang berteriak dengan bentakan untuk merayu/membujuk seseorang sehingga menuruti atau memahami kemauannya. Begitu juga dalam tipografi, tidak mungkin membuat tulisan dengan bentuk tegas dan keras (seperti larangan atau bentakan emosi) untuk publikasi yang bersifat membujuk atau menawarkan sesuatu produk atau jasa..

Fungsi utama dari tipografi ialah membuat teks menjadi berguna dan mudah digunakan. Artinya tipografi berbicara tentang kemudahan membaca teks (readability) dan kemudahan mengenali setiap huruf dan kata (legibility).
Readability dipengaruhi oleh :

  •  Jenis huruf
  • Ukuran
  • Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, perataan dan sebagainya.
  • Kontras warna terhadap latar belakang.

Sedangkan legibility ditentukan oleh :

  • Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan serif, kontras stroke, dan sebagainya.
  • Penggunaan warna
  • Frekuensi pengamat menemui huruf dalam kehidupan sehari-hari.

Minggu, 27 Maret 2016

Jenis-jenis program aplikasi

Program aplikasi pada komputer merupakan perangkat lunak siap pakai yang nantinya akan digunakan untuk membantu melaksanakan pekerjaan penggunanya.Dalam sebuah komputer aplikasi ini disiapkan sesuai kebutuhannya masing-masing.
Berikut ini adalah Program aplikasi yang dapat dibedakan lagi beberapa macam:

1.      Word Processing
Word Processing adalah program yang dapat dipakai untuk menyunting naskah. Contoh : Microsoft Word, Lotus Ami Pro dan WordPerfect.

2.      Desktop Publishing
Merupakan program yang mengatur tata letak cetakan pada suatu naskah sehingga siap untuk dicetak. Contoh : Ventura Publisher, Page Maker,Microsoft Publisher

3.      Program Speadsheet
Merupakan program yang digunakan untuk mengolah data secara berkolom. Contoh : Microsoft Excell, Lotus Improv.

4.      Database Management System
Salah satu kegunaan komputer didalam organisasi adalah untuk menyimpan data dalam jumlah besar. Dari data ini dapat dihasilkan berbagai informasi. Untuk menyimpan, mengolah data, dan kemudian menghasilkan informasi, diperlukan program yang disebut dengan program database management system (disingkat DBMS) dan sering disebut dengan program database saja. Contoh : Paradox, Foxpro, Microsoft Access, Approach.

Jumat, 18 Maret 2016

Pengertian Microphone dan cara kerjanya

Microphone (Mikrofon)
rikyta.blogspot.com rikyta.blogspot.com
Pengertian Microphone (Mikrofon) dan Cara Kerjanya – Microphone atau dalam dalam bahasa Indonesia disebut dengan Mikrofon adalah suatu alat atau komponen Elektronika yang dapat mengubah atau mengkonversikan energi akustik (gelombang suara) ke energi listrik (Sinyal Audio). Microphone (Mikrofon) merupakan keluarga Transduser yang berfungsi sebagai komponen atau alat pengubah  satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Setiap jenis Mikrofon memiliki cara yang berbeda dalam mengubah (konversi) bentuk energinya, tetapi mereka semua memiliki persamaan yaitu semua jenis Mikrofon memiliki suatu bagian utama yang disebut dengan Diafragma (Diaphragm).

Istilah mikrofon berasal dari bahasa Yunani mikros yang berarti kecil dan fon yang berarti suara atau bunyi. Istilah ini awalnya mengacu kepada alat bantu dengar untuk suara berintensitas rendah. Penemuan mikrofon sangat penting pada masa awal perkembangan telepon. Pada awal penemuannya, mikrofon digunakan pada telepon, kemudian seiring berkembangnya waktu, mikrofon digunakan dalam pemancar radio hingga ke berbagai penggunaan lainnya. Penemuan mikrofon praktis sangat penting pada masa awal perkembangan telepon. Beberapa penemu telah membuat mikrofon primitif sebelum Alexander Graham Bell.

Simbol Mikrofon dalam Rangkaian Elektronika
Simbol Microphone (Mikrofon)

Cara Kerja Microphone (Mikrofon)
 Pengertian dan Cara Kerja Microphone

Microphone atau Mikrofon merupakan komponen penting dalam perangkat Elektronik seperti alat bantu pendengaran, perekam suara, penyiaran Radio maupun alat komunikasi lainnya seperti Handphone, Telepon, Interkom, Walkie Talkie serta Home Entertainment seperti Karaoke. Pada dasarnya sinyal listrik yang dihasilkan Microphone sangatlah rendah, oleh karena itu diperlukan penguat sinyal yang biasanya disebut dengan Amplifier. Untuk mengenal lebih jauh dengan Microphone yang hampir setiap hari kita gunakan ini. Berikut ini adalah penjelasan cara kerja microphone (mikrofon) secara singkat :

  1. Saat kita berbicara, suara kita akan membentuk gelombang suara dan menuju ke Microphone.
  2. Dalam Microphone, Gelombang suara tersebut akan menabrak diafragma (diaphragm) yang terdiri dari membran plastik yang sangat tipis. Diafragma akan bergetar sesuai dengan gelombang suara yang diterimanya.
  3. Sebuah Coil atau kumpuran kawat (Voice Coil) yang terdapat di bagian belakang diafragma akan ikut bergetar sesuai dengan getaran diafragma.
  4. Sebuah Magnet kecil yang permanen (tetap) yang dikelilingi oleh Coil atau Kumparan tersebut akan menciptakan medan magnet  seiring dengan gerakan Coil.
  5. Pergerakan Voice Coil di Medan Magnet ini akan menimbulkan sinyal listrik.
  6. Sinyal Listrik yang dihasilkan tersebut kemudian mengalir ke Amplifier (Penguat) atau alat perekam suara.

    Jenis-jenis Microphone (Mikrofon)

    Berdasarkan Teknologi atau Teknik Konversinya dari Energi Akustik (Suara) menjadi Energi Listrik, Mikrofon dapat dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah sebagai berikut :
    1. Dynamic Microphone, yaitu Microphone yang bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnetik.
    2. Condenser Microphone, yaitu Microphone yang diafragmanya terbuat dari bahan logam dan digantungkan pada pelat logam statis dengan jarak yang sangat dekat sehingga keduanya terisolasi menyerupai sebuah Kapasitor. Condenser Microphone disebut juga Capacitor Microphone.
    3. Electret  Microphone, yaitu Microphone jenis Condenser yang memiliki muatan listrik sendiri sehingga tidak memerlukan pencatu daya dari luar.
    4. Ribbon Microphone, yaitu Microphone yang menggunakan pita tipis dan sensitif yang digantungkan pada medan magnet.
    5. Crystal Microphone atau Piezoelektris Microphone, yaitu Microphone yang terbuat dari Kristal Aktif yang dapat menimbulkan tegangan sendiri ketika menangkap getaran sehingga tidak memerlukan pencatu daya dari luar.



    Selasa, 15 Maret 2016

    Materi tentang Scanner

    SCANNER


    Scanner adalah perangkat yang optikal memindai gambar, teks tercetak, tulisan tangan , atau obyek, dan mengkonversinya menjadi citra digital . Contoh umum ditemukan di kantor-kantor variasi desktop (atau flatbed) scanner dimana dokumen ditempatkan pada jendela kaca untuk pemindaian genggam scanner, di mana perangkat tersebut akan dipindahkan dengan tangan, telah berevolusi dari teks. Pemindaian "tongkat sihir" untuk 3D scanner yang digunakan untuk desain industri, reverse engineering, tes dan pengukuran, orthotics, game dan aplikasi lainnya. Scanner mekanis didorong yang bergerak dokumen biasanya digunakan untuk dokumen format besar, di mana sebuah desain flatbed akan tidak praktis.


    Scanner modern biasanya menggunakan perangkat charge-coupled (CCD) atau Contact Image Sensor (CIS) sebagai sensor gambar, sedangkan scanner drum yang lebih tua menggunakan photomultiplier tabung sebagai sensor gambar.

    Sebuah scanner rotary, digunakan untuk kecepatan tinggi pemindaian dokumen, merupakan jenis drum scanner, menggunakan CCD bukan photomultiplier. Jenis lain dari scanner adalah scanner planet , yang mengambil foto-foto buku dan dokumen, dan scanner 3D, untuk memproduksi model tiga dimensi obyek.

    Kategori lain dari scanner adalah kamera digital scanner, yang didasarkan pada konsep reprografi kamera. Karena untuk meningkatkan resolusi dan fitur baru seperti anti-shake, kamera digital telah menjadi alternatif yang menarik untuk scanner biasa. Walaupun masih memiliki kelemahan dibandingkan dengan scanner tradisional (seperti distorsi, refleksi, bayangan, kontras rendah), kamera digital menawarkan keuntungan seperti kecepatan, portabilitas dan digitalisasi lembut dokumen tebal tanpa merusak buku tulang belakang. Teknologi pemindaian baru menggabungkan scanner 3D dengan kamera digital untuk membuat penuh warna, foto-realistis model 3D objek. [ rujukan? ]


    Di daerah penelitian biomedis, deteksi perangkat untuk mikroarray DNA disebut scanner juga. Scanner ini adalah sistem resolusi tinggi (sampai dengan 1 pM / pixel), mirip dengan mikroskop. Deteksi dilakukan melalui CCD atau photomultiplier tube (PMT).

    Senin, 14 Maret 2016

    Pengertian Hard Disk dan macam-macam tipe hardisk

    Pengertian Harddisk

    Harddisk adalah piranti penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Data disimpan dalam lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang dikenal sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, harddisk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari sector disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka head akan berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlukan untuk mencari track ini dinamakan latency.
    Sejarah Perkembangan Harddisk
    Sejarah Perkembangan Harddisk - Harddisk pada awal perkembangannya didominasi oleh perusahaan raksasa yang menjadi standard komputer yaitu IBM. Ditahun-tahun berikutnya muncul perusahaan-perusahaan lain antara lain Seagate, Quantum, Conner sampai dengan Hewlet Packard’s di tahun 1992. Pada awalnya teknologi yang digunakan untuk baca/tulis, antara head baca/tulisnya dan piringan metal penyimpannya saling menyentuh. Tetapi pada saat ini hal ini dihindari, dikarenakan kecepatan putar harddisk saat ini yang tinggi, sentuhan pada piringan metal penyimpan justru akan merusak fisik dari piringan tersebut.
    Jenis-jenis atau Macam macam Harddisk Piringan/Magnetik
    ATA/IDE
    AT Attachment (ATA) adalah antarmuka standar untuk menghu¬bungkan peranti penyimpanan seperti hard disk, drive CD-ROM, atau DVD-ROM di komputer.
    ATA singkatan dari Advance Technology Attachment. Standar ATA dikelola oleh komite yang bernama X3/INCITS T13. ATA juga memiliki beberapa nama lain, seperti IDE dan ATAPI. Karena diperkenalkannya versi terbaru dari ATA yang bernama Serial ATA, versi ATA ini kemudian dinamai Parallel ATA (PATA) untuk membedakannya dengan versi Serial ATA yang baru.
    SATA
    SATA adalah pengembangan dari ATA. SATA didefinisikan sebagai teknologi yang didesain untuk menggantikan ATA secara total. Adapter dari serial ATA mampu mengakomodasi transfer data dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ATA sederhana.
    SCSI
    SCSI (Small Computer System Interface) dibaca “skasi” adalah standar yang dibuat untuk keperluan transfer data antara komputer dan periferal lainnya. Standar SCSI mendefinisikan perintah-perintah, protokol dan antarmuka elektrik dan optik yang diperlukan. SCSI menawarkan kecepatan transfer data yang paling tinggi di antara standar yang lainnya.
    Harddisk SSD
    Solid-State Drive (SSD) adalah media penyimpanan data yang menggunakan nonvolatile memory sebagai media dan tidak menggunakan piringan magnetis seperti piringan keras konvensional. Berbeda dengan volatile memory (misalnya RAM), data yang tersimpan pada SSD tidak akan hilang meskipun daya listrik tidak ada.
    Hardisk Hibrida/SSHD
    Pada tahun 2011, Seagate memperkenalkan kategori perangkat penyimpanan baru yang mengombinasikan teknologi penyimpanan solid state (ssd)dengan teknologi hard disk konvensional. Perangkat ini dikenal sebagai hard disk solid state hibrida (SSHD). Perangkat ini mengombinasikan teknologi lama dan baru untuk menghadirkan kinerja tinggi, kapasitas besar, dan harga yang lebih murah dari ssd.

    Nama bagian-bagian dalam hardisk

    Platter

    Berbentuk sebuah Pelat atau piringan yang berfungsi sebagai penyimpan data. Berbentuk bulat, merupakan cakram padat, memiliki pola-pola magnetis pada pada sisi-sisi permukaanya. Platter terbuat dari metal yang mengandung jutaan magnet-magnet kecil yang disebut dengan magnetic domain. Domain-domain ini diatur dalam satu atau dua arah untuk mewakili binary “1” dan “0”. Dalam piringan tersebut terdiri dari beberapa track, dan beberapa sector, dimana track dan sector ini adalah tempat penyimpanan data serta file system. Misalnya hardisk kita berkapasitas 40 GB, bila di format kapasitasnya tidak sampai 40 Gb. karena harus ada trac dan sector yang dipakai untuk menyimpan ID pengenal dari formating hardisk tersebut. Jumlah pelat dari masing-masing harddisk berbeda-beda, tergantung pada teknologi yang digunakan dan kapasitas yang dimiliki tiap harddisk. Untuk harddisk-harddisk keluaran terbaru, biasanya sebuah plat memiliki daya tampung 10 sampai 20 Gigabyte. Contohnya sebuah harddisk berkapasitas 40 Gigabyte, biasanya terdiri dari dua buah plat yang masing-masing berkapasitas 20 Gigabyte.
    Spindle
    Spindle merupakan suatu poros tempat meletakan platter. Poros ini memiliki sebuah penggerak yang berfungsi untuk memutar pelat harddisk yang disebut dengan spindle motor. Spindle inilah yang berperan ikut dalam menentukan kualitas harddisk karena makin cepat putaranya, berarti makin bagus kualitas harddisknya. Satuan untuk mengukur perputaran adalah Rotation Per Minutes atau biasa disebut RPM. Ukuran yang sering kita dengar untuk kecepatan perputaran ini antara lain 5400 RPM,7200 RPM atau 10000 RPM.
    Head
    Piranti ini berfungsi untuk membaca data pada permukaan pelat dan merekam informasi ke dalamnya. Setiap pelat harddisk memiliki dua buah head. Satu di atas permukaan dan satunya lagi di bawah permukaan.
    Actual Axis
    Adalah poros untuk menjadi pegangan atau sebagai tangan robot agar Head dapat membaca sector dari harddisk.
    Ribbon Cable
    Ribbon cable adalah penghubung antara Head dengan Logic Board, dimana setiap dokumen atau data yang dibaca oleh Head akan di kirim ke Logic Board untuk selanjutnya di kirim ke Mother Board agar Processor dapat memproses data tersebut sesuai dengan input yang di terima.
    IDE Conector
    Adalah kabel penghubung antara hardisk dengan matherboard untuk mengirim atau menerima data. Sekarang ini harddisk rata-rata sudah menggunakan system SATA sehingga tidak memerlukan kabel Pita (Cable IDE)
    Setting Jumper
    Setiap harddisk memiliki setting jumper, fungsinya untuk menentukan kedudukan hardisk tersebut.
    Power Conector
    Adalah sumber arus yang langsung dari power supply. Power supply pada harddisk ada dua bagian : Tegangan 12 Volt, berfungsi untuk menggerakkan mekanik seperti piringan dan Head. Tegangan 5 Volt, berfungsi untuk mesupply daya pada Logic Board agar dapat bekerja mengirim dan menerima data.
    Logic Board
    Logic Board merupakan papan pengoperasian pada harddisk, dimana pada logic Board terdapat Bios Harddisk sehingga harddisk pada saat dihubungkan ke Mother Board secara otomatis mengenal hardisk tersebut, seperti Maxtor, Seagate dll. Selain tempat Bios harddisk Logic Board juga tempat switch atau pendistribusian Power Supply dan data dari Head Harddisk ke mother Board untuk di kontrol oleh Processor.